Karya: Kathleen E. Woodiwiss
Penerbit: Gagas Media
Tebal: 768 halaman
Halo guys, gak berasa udah 1 bulan gak update nih. Blog gw udah hampir jamuran kali ya, hehe. Yak langsung aja.. Kali ini gw akan mereview sebuah novel berjudul..... *jreng jreng* The Wolf and The Dove! Karena novel ini novel dewasa, sebaiknya yang baca novel ini berusia 17++ ya soalnya banyak adegan-adegan ++ dalam novel ini, walaupun adegannya gak sedetail dan gak sevulgar seperti di novel Fifty Shades of Grey, tapi gw hanya menyarankan saja. So, novel ini menceritakan tentang perang yang terjadi di Inggris sana, ketika Normandia (Perancis) menyerang/menjajah Saxon (Inggris) yang disertakan bumbu-bumbu cinta antara Wulfgar si The Wolf dan Aislin si The Dove. Wulfgar adalah Ksatria Normandia yang gagah, berani dan pastinya tampan.. Ya ya, memang semua laki-laki di novel itu tampan, atau harus tampan. Sementara Aislin adalah orang Saxon dari Kerajaan Darkenwald. Aislin adalah anak dari Ayahnya, Lord of Darkenwald yang meninggal akibat dibunuh oleh Ragnor yang juga Ksatria Normandia pada saat perang berlangsung. Karena seluruh Darkenwald telah dikuasai oleh Ksatria Normandia, kini Aislin hidup bersama ibunya sebagai budak di Darkenwald.
Aislin mempunyai paras yang cantik, tubuh yang langsing, rambut yang berkilau dan ia berani, karena Aislin begitu sempurna, kedua Ksatria Normandia Wulfgar dan Ragnor pun saling memperebutkan Aislin. Aislin sangat membenci orang-orang Normandia karena telah merebut semua yang dimilikinya, apalagi karena Ragnor telah membunuh ayahnya dan telah memperkosa dirinya. Namun berbeda dengan Wulfgar, ia merasakan seluruh tubuhnya bergairah pada saat menatap Wulfgar, bersama Wulfgar. Walaupun ia membenci orang-orang Normandia, tetapi Wulfgar memberikan kehangatan dan kenyamanan yang belum pernah ia rasakan dari seorang laki-laki.
Wulfgar sendiri sangat benci terhadap wanita karena ia adalah seorang anak haram yang ditinggalkan oleh ibunya dan dibuang oleh ayahnya, tidak mendapatkan kasih sayang sejak kecil dan harus berkelana dengan banyaknya bahaya yang mengancam di perjalanan. Namun ia tidak sendirian, ia bersama Sweyn.. Orang yang setia menemaninya dan menjadi sahabatnya sampai sekarang, Sweyn ditugaskan untuk menjaga Wulfgar yang tumbuh dan berhasil menjadi Ksatria yang berani, kuat dan gagah. Wulfgar yang biasanya hanya bermain-main dengan wanita demi menyalurkan hawa nafsunya merasakan hal yang berbeda dengan Aislin, namun Wulfgar menyangkalnya.. Ia tahu bahwa wanita hanya menyusahkan dan ia tidak mau repot-repot berurusan dengan wanita, namun lagi-lagi berbeda dengan Aislin.. secara tidak sadar Wulfgar menginginkan Aislin, merindukan Aislin, dan tidak bisa melepaskan pikirannya dari Aislin.
Ragnor pun menjadi sebuah ancaman yang patut diwaspadai, karena Aislin telah menolak Ragnor dan lebih memilih Wulfgar, Ragnor pun geram dan ia akan menggunakan segala cara untuk merebut Aislin dari tangan Wulfgar.
Masih banyak tokoh-tokoh lain dalam buku ini, seperti Raja William. Bolsgar, Ayah dari Wulfgar. Kerwick, Tunangan Aislin. Gwyneth, Adik Tiri Wulfgar yang membenci Wulfgar setengah mati dan mempunyai hati yang dengki. Haylan si Janda Penggoda. Miderd, Hlynn, dan masih banyak lagi. Cerita yang sangat panjang karena mempunyai 768 halaman dalam 1 buku.
Wulfgar sendiri sangat benci terhadap wanita karena ia adalah seorang anak haram yang ditinggalkan oleh ibunya dan dibuang oleh ayahnya, tidak mendapatkan kasih sayang sejak kecil dan harus berkelana dengan banyaknya bahaya yang mengancam di perjalanan. Namun ia tidak sendirian, ia bersama Sweyn.. Orang yang setia menemaninya dan menjadi sahabatnya sampai sekarang, Sweyn ditugaskan untuk menjaga Wulfgar yang tumbuh dan berhasil menjadi Ksatria yang berani, kuat dan gagah. Wulfgar yang biasanya hanya bermain-main dengan wanita demi menyalurkan hawa nafsunya merasakan hal yang berbeda dengan Aislin, namun Wulfgar menyangkalnya.. Ia tahu bahwa wanita hanya menyusahkan dan ia tidak mau repot-repot berurusan dengan wanita, namun lagi-lagi berbeda dengan Aislin.. secara tidak sadar Wulfgar menginginkan Aislin, merindukan Aislin, dan tidak bisa melepaskan pikirannya dari Aislin.
Ragnor pun menjadi sebuah ancaman yang patut diwaspadai, karena Aislin telah menolak Ragnor dan lebih memilih Wulfgar, Ragnor pun geram dan ia akan menggunakan segala cara untuk merebut Aislin dari tangan Wulfgar.
Masih banyak tokoh-tokoh lain dalam buku ini, seperti Raja William. Bolsgar, Ayah dari Wulfgar. Kerwick, Tunangan Aislin. Gwyneth, Adik Tiri Wulfgar yang membenci Wulfgar setengah mati dan mempunyai hati yang dengki. Haylan si Janda Penggoda. Miderd, Hlynn, dan masih banyak lagi. Cerita yang sangat panjang karena mempunyai 768 halaman dalam 1 buku.
***
Menurut gw, buku ini lebih menceritakan tentang romansa cinta daripada perangnya sendiri, too complicated namun tetap romantiiiiiiiiiiiiss..tis...tiss.. Walaupun ngegemesin, bikin deg-degan, tapi alur ceritanya tidak terlalu membuat si pembaca penasaran.
Tokoh Aislin juga terlalu sempurna buat gw, sangat amat sempurna seperti tidak ada kekurangannya (karena emang gak ada kekurangannya) mulai dari wajahnya yang cantik, tubuhnya yang meliuk, matanya yang indah, rambutnya yang berkilau, baik hati walaupun sudah banyak dijahati orang, sampai-sampai gw suka kesel sendiri kenapa dia gak bales atau kenapa dia cuma diam aja kaya patung! Ah! Tapi namanya juga cerita fiksi, jadi suka-suka yang nulis deeeeeh hahahah.
Lalu ada beberapa cerita di akhir yang gak masuk akal atau mungkin si penulis sudah kehabisan akal untuk membuat seolah-olah ceritanya akan berakhir dengan meninggalkan kesan terkejut untuk si pembaca, tapi menurut gw itu malah hanya menjadi tanda tanya besar buat gw.. Cukup puas, tetapi tidak puas dengan akhirnya.
Jadi gw hanya memberi 3 bintang dari 5 bintang.
Tokoh Aislin juga terlalu sempurna buat gw, sangat amat sempurna seperti tidak ada kekurangannya (karena emang gak ada kekurangannya) mulai dari wajahnya yang cantik, tubuhnya yang meliuk, matanya yang indah, rambutnya yang berkilau, baik hati walaupun sudah banyak dijahati orang, sampai-sampai gw suka kesel sendiri kenapa dia gak bales atau kenapa dia cuma diam aja kaya patung! Ah! Tapi namanya juga cerita fiksi, jadi suka-suka yang nulis deeeeeh hahahah.
Lalu ada beberapa cerita di akhir yang gak masuk akal atau mungkin si penulis sudah kehabisan akal untuk membuat seolah-olah ceritanya akan berakhir dengan meninggalkan kesan terkejut untuk si pembaca, tapi menurut gw itu malah hanya menjadi tanda tanya besar buat gw.. Cukup puas, tetapi tidak puas dengan akhirnya.
Jadi gw hanya memberi 3 bintang dari 5 bintang.
***
Sinopsis
KETIKA Normandia menyerang dan menyapu sepanjang Saxon, Inggris tahun 1066, Aislin of Darkenwald menyaksikan sendiri ayahnya dibunuh tepat di luar rumahnya. Wulfgar, sang Iron Wolf of Normandy, tiba di tempat itu untuk memerintah Darkenwald dan hanya butuh satu kali tatapan mata untuk memutuskan Aislin sebagai miliknya.
Tak ada yang lebih dibenci perempuan itu melebihi perasaannya pada pasukan Normandia, namun Wulfgar memaksanya membuat pengecualian. Laki-laki seliar serigala itu membangkitkan gairah yang selama ini tertidur di dalam dirinya. Dan, selagi berusaha menyangkal perasaannya pada Wulfgar, dia juga masih harus berjuang membantu rakyatnya yang baru saja ditaklukkan dan ibundanya yang masih menangisi kepergian sang ayah.
Aislin dan Wulfgar ditakdirkan sebagai musuh abadi, tetapi mengapa cinta menyuruh keduanya menyerah pada gairah?
